Saya suka menggunakan Linux untuk bekerja(tapi bukan untuk harian), terlebih di notebook. Bukan saya pasukan ANTI Windows, tetapi IDE yang saya gunakan(NetBeans) terasa terjadi delay dan kadang sangat mengesalkan, belum lagi ketika saya melakukan refresh web page dari localhost yang cukup terasa delaynya dan sedikit terasa “berat”(Apalagi apabila saya menggunakan XAMPP atau LAMP based windows lainnya, agak sedikit lumayan apabila saya menggunakan Vagrant, tetapi tetap ada rasa yang ga puas dengan load page-nya).
Selama beberapa tahun belakangan ini, saya menjadi pengguna setia distro mainstream Linux Mint(varian Ubuntu). Secara basis, saya lebih menyukai UI Cinnamon-nya ketimbang Unity milik Ubuntu.
Karena saya mencoba berulang kali untuk menginstall Linux di notebook baru saya, tapi no luck. Setelah hampir 2 bulan inilah, akhirnya saya berhasil dan saya paham beberapa masalah yang terjadi:
- Nvida Geforce 960M emiliki masalah pada Ubuntu version 15.10++
- Secure & Fast boot notebook
- Koneksi internet yang terganggu pada salah satu repository Linux Mint
Waktu saya belum tau sebab-sebabnya, setiap kali loading OS selalu crash, setelah no luck dengan versi terakhir, saya mencoba menggunakan yang sedikit lebih tua, 14.04. Hasilnya bisa masuk ke dalam Unity/Cinnamon, tetapi … touchpad tidak berfungsi (WTH!!!).
Ok, setelah melalui tahap-tahap, akhirnya semua bisa terselesaikan … berikut kronologi-nya 😛
Nvida Geforce 960M emiliki masalah pada Ubuntu version 15.10++
Setelah saya mencoba mencari-cari sebabnya, saya menemukan Nvidia-lah penyebabnya. Sebenarnya cukup banyak yang menanyakan hal ini dalam forum askubuntu.com, yaitu dengan menambahkan parameter nouveau.modeset=0
Sayangnya, saya salah tangkap “at the end pf the LINUX line“, saya pikir di akhir(akhir sekali) dari script, makanya saya gagal hahaha. Padahal yang dia maksud adalah Line yang awalannya ada kata “linux”-nya kemudian di akhirnya kita beri spasi sekali dan baru kita masukan tambahan parameternya, dan saya baru bisa masuk ke desktop Unity/Cinnamon hari Sabtu kemarin hahahahaha 😛

Secure & Fast boot notebook
Penderitaan saya tidak berhenti disitu saja, ketika saya mencoba menginstall Linux Mint, dia mengatakan tidak bisa menulis sesuatu di UEFI boot record blahblablah(Saya lupa kata-kata aslinya).
Akibatnya … Notebook saya tidak bisa boot ke dalam Windows sama sekali karena BCD record tidak ditemukan, okay … pagi-pagi hendak berangkat kerja menemukan problem ini… sudah keringat dingin saja saya… untung saya mendapatkan quick fix-nya(klik disini) . Tapi fix ini ternyata tidak menyembuhkan 100%. Problem ini tetap ada setiap kali saya masuk ke BIOS laptop(WTH).
Okay, saya ingat teman saya mengatakan bahwa saya harus mematikan secure & fast boot apabila hendak menginstal LINUX. DONE… okay… Masuk desktop bisa, dan Installasi akhirnya sukses…
tapi …..
Koneksi internet yang terganggu pada salah satu repository Linux Mint
Ketika selesai install Linux Mint 18, ada lagi gangguan… setiap kali saya jalankan apt-get update
ada beberapa list kegagalan yang terjadi, beberapa checksum error dan beberapa lagi gagal sama sekali (HTTP 404????), Setelah saya coba teliti semua yang gagal mengarah ke extra.linuxmint.com
dan package.linuxmint.com
…. #sigh…
Saya coba dengan koneksi GSM-saya(XL) hasilnya okay, cuma astaganaga lambat sekali… saya tidak tahu apakah ada kesalahan system, ataukah koneksi saya? Sekalipun saya berhasil menginstall-nya saya ga mungkin melakukan update system dengan menggunakan GSM saya, bisa bonjrot quota saya hahaha.
Lalu saya coba dengan menggunakan Ubuntu 16.04.1, saya mencoba mengupdate package list sebelum saya menginstallnya(supaya ga kejadian seperti Linux Mint). Hasilnya …. syukurlah lancar. Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan Ubuntu saja(ah… bersabarlah menggunakan Unity 😛 )
And another problem come out~…. Scaling problem
Teman saya mengatakan, Linux hanya untuk orang Mashocist, dan saya berharap saya bukan hahaha, karena benar adanya, perjuangan saya tidak berhenti sampai disitu.
Merasa belum bisa berpisah dengan Cinnamon desktop, saya mencoba menginstallnya di Ubuntu 16.04. Hasilnya:
- HiDPI Cinnamon ternyata masih kalah dibanding Unity.
- Icon di panel & clock, etc sama sekali tidak bsia dilihat 🙁
- Ketika saya turunkan resolusi menjadi 1080p, kursor mouse menjadi besar, walau di setting saya kecilkan, tetap tidak berdampak apapun 🙁

Mohon jangan bully saya ketika Anda melihat XNView dan Putty disana 😛
Ah damn, I’m back to Unity …. 🙁
And…. Fan like blower engine~…..
froooooooooooooooooooooooooooooooooom~…..
CPU fan terus berputar ada kecepatan 100% saya coba rasakan anginny ajuga tidak panas…. okay… saya mencoba melihat beberapa driver yang mungkin tersedia. Awalnya saya mencoba menginstall Intel CPU microcode dulu(karena saya ingat beberapa user mengalami problem ketika menginstall Nvidia driver tanpa menambahkan parameter tambahan seperti apda problem pertama) …. Setelah itu saya restart
Saat start up, saya sudah senang ketika tidak muncul suara blower yang keras … tetapi… tiba-tiba suara blower itu muncul lagi…. #sigh …
Saya kemudian mencoba mencari-cari referensi lagi, ada beberapa user yang mengatakan itu karena kita belum menginstall GPU drver(Nvidia driver).
Ok saya merestart notebook, kemudian menambahkan parameter tambahan seperti di problem pertama(lihat gambarnya), kemudian ahirnya saya mencoba menginstall driver NVIDIA, kemudian setelah selesai, saya mencoba merestart notebook lagi.
Hasilnya, akhirnya fan-pun tidak berisik lagi dan berjalan seperti biasanya…
Akhirnya saya bisa dengan tenang menginstalls emua software kebutuhan kerja saya. Perjuangan yang sangat panjang tidak seperti biasanya yang mulus.
Dan akhirnya saya bisa menggunakan Linux di notebook saya mulai hari ini. Sampai kantor, colok charger, booting up, pilih Ubuntu dan yes, ready for works.
Ok… colok earphone kesayangan, buka aplikasi pemutar musik, pasang earphone dan…… “ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing” WTF WITH THIS NOTEBOOOK!!!!!!!
Last boss – Noise from your Earphone
Entah dari mana bunyi “nging” tersebut… saya mencoba “mute” speaker sekalipun tidak berpengaruh. Masalah ii hanya terjadi di audio yang berasal dari earphone jack. Mungkin itukah ang menyebabkan Apple menghilangkan earphone jack pada iPhone 7? Nah… impossible 😛
Saya pikir ini adalah karena headphone jack dan microphone jack jadi satu dalam notebook ini dan mungkin terjadi “kesalahan” dalam switching software. Masalahnya kalau ini adalah kesalahan dari software, saya cukup pusing… karena saya ga ada pengetahuan untuk ngprek software driver under Linux.
Segala macam penyelesaian yang ada di internet saya coba dan hasilnya nihil, seperti langsung ke Alsamixer untuk mengecilkan micbost(yang ga ada di dalam mixer saya), kemudian menonaktifkan Auto-mute mode, mematikan(mute) mic)… semuanya nihil …
Sampai akhirnya saya gambling dengan cara yang saya temukan disini, yaitu dengan menambahkan satu line option tambahan(yang saya juga ga ngerti apaan) :
options snd-hda-intel model=dell-headset-multi
Di file: /etc/modprobe.d/alsa-base.conf
Saya tidak gitu ngerti kenapa “dell” ??? Saya menggunakan ASUS, apakah ada kesamaan? atau bagaimana… oke lah saya gambling saja, yang penting saya sudah backup file aslinya 🙂
Save file, kemudian reboot system, dan hasilnya…. banzaaiiiii… kali ini benar-benar problem hilang sudah.
Happy Ending ….
Ok Guys, kira-kira begitulah perjuangan saya dalam menginstall Linux OS dalam notebook ROG saya. Walau sudah beberapa kali dan banyak kali saya menginstall OS satu ini dalam banyak PC dan server, tetapi tetap saja ada yang unik-unik bagaimana begitu dengan operating system Linux ini.
Semoga kalau saja ada yang mengalami hal serupa, bisa menjadi jalan keluar 🙂